Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringan-jaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
- Port 1 - 4 untuk LAB A
- Port 11 - 14 untuk LAB B
- Port 24 untuk Router
setelah kita setting dan mengetikkan perintah sh vlan maka akan muncul jendela seperti dibawah iniSwitch> enableSwitch# vlan databaseSwitch(vlan)# vlan 100 name lab_aSwitch(vlan)# vlan 200 name lab_bSwitch(vlan)# exitSwitch# sh vlan
8. Setelah itu akan muncul jendela yang memperlihatkan perpindahan port-port yang aktif .Switch> enableSwitch# configure terminalSwitch(config)# interface fa0/1Switch(config-if)# switchport access vlan 100Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/2Switch(config-if)# switchport access vlan 100Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/3Switch(config-if)# switchport access vlan 100Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/4Switch(config-if)# switchport access vlan 100Switch(config-if)# exit
Switch(config)# interface fa0/5Switch(config-if)# switchport access vlan 100Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/11Switch(config-if)# switchport access vlan 200Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/12Switch(config-if)# switchport access vlan 200Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/13Switch(config-if)# switchport access vlan 200Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/14Switch(config-if)# switchport access vlan 200Switch(config-if)# exitSwitch(config)# interface fa0/15Switch(config-if)# switchport access vlan 200Switch(config-if)# exitSwitch(config-if)# endSwitch# sh vlan
Router> enableRouter#configure terminalRouter(config)# interface fa0/0.100Router(config-subif)# encapsulation dot1q 100Router(config-subif)# ip address 192.168.100.254 255.255.255.0Router(config-subif)#exitRouter(config)#
Router> enableRouter#configure terminalRouter(config)# interface fa0/0.200Router(config-subif)# encapsulation dot1q 200Router(config-subif)# ip address 172.10.10.254 255.255.0.0Router(config-subif)# exitRouter(config)# interface fa0/0Router(config)# no shutdown
Switch> enable12. Sekarang kita coba ping dari Server LAB A ke LAB B .
Switch# configure terminal
Switch(config)# interface fa0/24
Switch(config-if)# switchport mode trunk
Switch(config-if)# end
14. Selesai
Kesimpulan :
dapat diambil kesimpulan bahwa server belum bisa saling terhubung jika kita belum mengkonfigurasi Router dengan baik .